Rabu, 29 Oktober 2008

Pemberdayaan Organisasi Bisnis

Drs Nur Feriyanto MSi
Staf Pengajar Pascasarjana Ekonomi UII Yogyakarta
Harian Kedaulatan rakyat 28/10/2008
DINAMISASI
lingkungan bisnis yang begitu cepat, dapat terjadi di antaranya dari perubahan selera dan kebutuhan konsumen, peraturan pemerintah, serta perkembangan teknologi dan informasi. Hal itu seringkali juga berdampak pada tidak efektifnya kinerja organisasi bisnis dalam mencapai tujuan-tujuan bisnis yang sudah dicanangkan. Kejadian tersebut dapat dilihat dari indikator menurunnya omzet penjualan dan keuntungan usaha, yang tentunya tidak boleh diabaikan manajemen bisnis, yaitu dengan secepatnya melakukan evaluasi organisasi dan lingkungan bisnis untuk menemukan solusi, sehingga dapat melakukan implementasi strategi bisnis agar bisnisnya tidak hancur.
Evaluasi organisasi bisnis dapat dengan mengkaji kondisi struktur dan sumber daya organisasi yang meliputi sumber daya manusia dan capital goods untuk mencapai efektivitas tujuan bisnis. Kondisi struktur organisasi bisnis terkait efektivitas penggunaan prosedur dan sistem kerja organisasi. Sedang kondisi sumber daya manusia terkait erat kapabilitas, jumlah orang, ketepatan penempatan, serta efektivitas komunikasi. Kondisi capital goods di antaranya mengenai kelengkapan sarana dan prasarana, serta teknologi yang mendukung sumber daya manusia agar dapat berkinerja secara optimal pada lingkungan bisnis yang dinamis.
Sedang evaluasi lingkungan bisnis di antaranya meliputi evaluasi tingkat persaingan usaha sejenis, produk pengganti, kekuatan pemasok, pesaing baru, kekuatan pembeli, peraturan pemerintah terkait bisnis yang dijalankan, serta kondisi ekonomi makro. Kondisi lingkungan bisnis ini sangat berpengaruh pada keberhasilan kinerja organisasi bisnis. Tingkat persaingan usaha sejenis yang sangat ketat akan mengharuskan organisasi bekerja keras dalam memenangkan persaingan bisnis, dan hal ini dapat memunculkan kemungkinan terjadinya perubahan struktur, orang dan capital goods yang dimiliki perusahaan. Selain mengantisipasi kemungkinan perubahan tersebut, strategi untuk memenangkan persaingan tetap harus didukung komitmen kuat seluruh komponen organisasi.
Munculnya produk pengganti juga perlu diwaspadai dan diantisipasi oleh manajemen bisnis dengan merevitalisasi produk melalui redesain, penambahan fungsi dan peningkatan kualitas produk dengan dukungan strategi pemasaran yang kuat dan tepat. Kekuatan pemasok perlu diselarasi dengan kemampuan negosiasi yang kuat tetapi fleksibel untuk menjalin kemitraan bisnis yang saling menguntungkan dalam rangka menjaga kontinyuitas pasokan agar tidak terjadi kekurangan atau juga kelebihan persediaan yang dapat berdampak pada peningkatan biaya persediaan.
Masuknya pesaing baru harus dicermati untuk menjaga market share yang sudah dikuasai, sehingga tujuan-tujuan bisnis tetap dapat tercapai. Kekuatan pembeli yang terus berubah sesuai perubahan selera, daya beli dan kebutuhannya, harus diantisipasi secara baik oleh manajemen bisnis dengan menjalankan strategi produk, strategi harga dan non-harga sesuai product life cycle, serta daya dukung yang dimiliki. Peraturan pemerintah dan kondisi ekonomi makro dilihat dari kepentingan bisnis yang dijalankan dapat bersifat positif atau negatif. Untuk itu manajemen bisnis harus dapat menyikapinya secara cepat dan tepat agar dapat menyesuaikan strategi bisnisnya

Tidak ada komentar: