Rabu, 22 Oktober 2008

Perencanaan Produksi

WAHYU DWI PRASETYO

Alumni TIP – FTP - UB

Perencanaan merupakan langkah utama yang penting dalam keseluruhan proses manajemen agar faktor produksi yang biasanya sangat terbatas dapat diarahkan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu perencanaan merupakan spesifikasi dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta cara-cara yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut (Gitosudarmo, 1999)

Selain itu Nasution (2003) juga menyatakan bahwa perencanaan produksi dilakukan dengan menentukan arah awal dari tindakan-tindakan yang harus dilakukan, berapa banyak melakukannya, dan kapan harus melakukan. Perencanaan ini berkaitan dengan masa yang akan datang, maka perencanaan disusun atas dasar perkiraan yang dibuat berdasarkan data masa lalu dengan menggunakan asumsi-asumsi.

    Menurut Hantoro (1993), perencanaan produksi mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan yang setinggi-tingginya, dan dapat menguasai pasar, sehingga perusahaan dapat berkembang. Selain itu dapat mempertahankan dan mengusahakan supaya pekerjaan dan kesempatan kerja bertambah. Kemudian berusaha agar industri dapat bekerja dangan efisien yang tinggi, dan memanfaatkan fasilitas yang sebaik-baiknya pada industri tertentu.

Selain itu menurut Tarigan (2005), pendekatan produksi secara praktis bertujuan untuk mengurangi tenggat waktu dalam pelaksanaan proses produksi. Pengurangan ini dapat dilakukan dengan menyederhanakan alur proses material dan rute pengerjaan produk di lantai produksi.

    Prawirosentono (1997) menyatakan bahwa perencanaan produksi dibedakan menjadi tiga, yaitu :

  1. Berdasarkan kriteria waktu, terbagi menjadi perencanaan jangka pendek (1 tahun), jangka menengah (2-3 tahun), jangka panjang (3-5 tahun)
  2. Berdasarkan jenis produksi, yaitu perencanaan terus menerus yang informasi permintaannya berasal dari hasil ramalan dan perencanaan produksi terputus-putus dimana informasi permintaan berasal dari pesanan yang diterima.
  3. Berdasarkan skala produksinya terbagi atas perencanaan produksi skala kecil, skala menengah, dan skala besar.

    Berdasarkan periode waktunya perencanaan produksi dibagi menjadi tiga jenis yaitu perencanaan produksi jangka panjang, biasanya dalam kisaran waktu 5 tahun atau lebih kedepan. Perencanaan produksi jangka menengah (perencanaan Agregat) mempunyai horison perencanaan antara 1 sampai 12 bulan. Kemudian yang terahir perencanaan produksi jangka pendek yang mempunyai horison perencanaan kurang dari 1 bulan dan bentuk perencanaannya adalah berupa jadwal produksi (Arman, 2004)

Menurut Kusuma (2002) Pemilihan jenis perencanaan produksi yang tepat bagi suatu perusahaan tergantung faktor eksternal yaitu pangsa pasar yang diraih dan struktur ekonomi. Selain itu faktor internal juga mempengaruhi, yakni ide manajemen dalam menghadapi tantangan kedepan dan ketersediaan tenaga ahli dan pelaksanaannya.

Tidak ada komentar: