Senin, 24 November 2008

Perencanaan Produk

Pada hari rabu menjelang pulang dari kantor datang dua orang dari Sidoarjo. Kedatangan mereka untuk bertanya tentang produksi xylanase dari jerami padi karena mereka habis membaca di internet bahwa ada mahasiswa Brawijaya yang penelitian tentang hal tersebut dan mereka ingin mengembangkannya untuk industri. Hal yan menarik untuk dicermati adalah keinginan yang besar mereka untuk berwirausaha namun sayang mereka ternyata belum tahu pasar yang dibidik, proses pembuatannya dan dari mana memperoleh mikrobianya.

Dalam perencanaan suatu produk tidak dapat dilakukan begitu saja, karena pada dasarnya suatu produk adalah barang (output) yang dihasilkan yang akan dijual untuk memperoleh keuntungan. Oleh sebab itu dalam perencanaan produk harus memperhatikan pemasaran, desain, manufaktur dan fungsi lainnya.

Dari sisi pemasaran yang harus diperhatikan adalah bagimana menerjemahkan peluang pasar dan mengidentifikasi segmen pasar. Sebelum memulai usaha kita harus terlebih dahulu melihat peluang pasar yang ada. Kita harus mengetahui tnggi rendahnya persaingan atau kompetisi yang ada. Semakin banyak kompetitor maka peluang akan semakin kecil. Produk enzim semisal xylanase memiliki segmen pasar yang terbatas, meskipun demikian dengan segmen pasar terbatas bukan berarti kesempatan makin besar tapi justru peluang pemasaran yang terbatas. Xylanase umumnya digunakan dalam industri dan bukan produk akhir sehingga konsumen kita adalah industri lain. Pemahaman terhadap konsumen ini menjadi penting karena berkait dengan kualitas produk yang akan dihasilkan yang harus memenuhi persyaratan konsumen dan bukannya kita yang memiliki persyaratan.

Pada sisi desain harus mempertimbangkan platform dan memperkirakan teknologi-teknologi baru. Pengetahuan tentang teknologi menjadi penting karena berkait dengan apa yang dapat kita lakukan. Adakah teknologi baru selain yang kita ketahui dan kemungkinan mengembangkan teknologi yang dimiliki. Dalam perencanaan produk pengetahuan tentang teknologi dan bahan baku juga harus dipertimbangkan. Perencanaan produk hanya melihat dari sebuah skripsi rasanya terlalu tergesa-gesa. Hasil skripsi harus diperhatikan dari sisi teknologi yang diterapkan dalam industri. Hasil ini yang nantinya dibawa ke manufaktur agar diketahui batasan-batasan produksi dan strategi rantai penawaran.

Keinginan untuk mengetahui teknologi lain juga perlu dilakukan agar dapat menentukan langkah yang akan diambil. Langkah selanjutnya apabila telah merasa kemantapan adalah manajemen keuangan dalam merencanakan sasaran dan sumber daya lainnya.

Jadi untuk merealisasikan suatu usaha tidak sekedar kita suka namun apakah ada yang suka dengan produk kita.

Semoga ada manfaatnya

Salam

Nur Hidayat.

Tidak ada komentar: